Serang, Banten - Pemerintah Kota Serang meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera membangun palang pintu perlintasan kereta api di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, yang mengakibatkan sembilan perempuan warganya meninggal setelah odong-odong yang mereka naiki tertabrak kereta api yang melintas di sana.
Warga yang meninggal itu bernama Saptiyah (51), Sawiyah (71) , Saptanis (42), Kadilah (38), Sunenah (55), Yanti (22), Azzizatul Atiah (dua), Ismawati (delapan) dan Amanda (dua), yang semuanya adalah warga Kampung Cibetik, RT010/03, Kecamatan Walantaka, Serang.
"Pembangunan perlintasan palang pintu itu dijaga agar tidak ada lagi terjadi kecelakaan," kata Wakil Wali Kota Serang, Subadri Ushuludin, Rabu.
Pemerintah Kota Serang kini berkoordinasi dengan PT KAI atas kasus odong-odong --secara resmi tidak diakui sebagai moda transportasi umum dan pribadi-- yang tertabrak kereta dari arah Serang menuju Rangkasbitung.
Sudah cukup sering terjadi kecelakaan lalu-lintas yang melibatkan odong-odong, yang sebetulnya ditujukan untuk kegunaan rekreatif belaka, sehingga pemegang otoritas pemerintahan di Serang mengintruksikan agar odong-odong di kota itu didata. "Jika odong-odong itu tidak layak maka tidak boleh beroperasi dan bila layak boleh beroperasi," katanya.
Penulis: Mansyur suryana
Editor: Novendra Effendi